Mendapatkan beasiswa adalah idaman yang diidam-idamkan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi Perguruan tinggi swasta di luar negeri maupun di dalam negeri.
Pihak penyelenggara tentu saja punya urutan seleksi yang kudu di lewati calon kandidat sehingga cocok dengan persyaratan mereka dan layak untuk menerima beasiswa. Uniknya, berasal dari semua tahapan yang ada, tahapan wawancara merupakan tahapan yang paling mendebarkan di dalam seleksi beasiswa.
Dalam tahap ini, kandidat akan dihadapkan oleh panel interview yang terdiri berasal dari pihak penyelenggara beasiswa sebagai ketua panelis dan menggandeng terhitung pihak akademisi maupun psikolog sebagai tim penilai di dalam melihat kesesuaian background kandidat dengan persyaratan penilaian yang mereka miliki.
Wawancara beasiswa umumnya ditaruh terhadap bagian akhir. Dengan kata lain, misalnya tersedia kandidat yang sudah raih tahapan ini maka mampu dipastikan mereka adalah kandidat paling baik yang sudah tersaring berasal dari sederetan tahapan sebelum saat wawancara.
Terkadang, tidak benar satu keresahan terbesar berasal dari calon penerima beasiswa disaat memperoleh undangan wawancara adalah mereka nanti kudu jawab apa nih saat sesi bertanya jawab dengan panel interview nanti?
Agar peluang diterima beasiswa tambah besar, tersedia baiknya anda kudu lakukan serangkaian trik di dalam menaklukkan wawancara beasiswa. Caranya adalah dengan menjawab pertanyaan pihak pewawancara mengfungsikan metode STAR. Apa itu? Biar anda tidak penasaran, simak tetap ya artikelnya kawan dekat UMN!
Apa itu Metode STAR?
Metode STAR merupakan pendekatan sistematis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan di dalam wawancara beasiswa. STAR merupakan singkatan berasal dari Situation (Situasi), Task (Tugas), Action (Aksi), dan Result (Hasil).
Dalam penggunaannya, pendekatan ini menopang calon penerima beasiswa untuk menjawab berdasarkan misal konkret berasal dari pengalaman atau keadaan tertentu, menjelaskan tugas atau tantangan yang dihadapi, merinci tindakan yang diambil untuk mengatasinya, dan perlihatkan hasil atau pengaruh berasal dari tindakan tersebut.
Metode STAR menopang menjadikan jawaban lebih terstruktur, relevan, dan memudahkan pewawancara atau pihak yang menilai untuk memahami pencapaian dan kekuatan seseorang dengan lebih baik.
Tips Menaklukkan Wawancara Beasiswa dengan Metode STAR
Metode STAR mampu menopang anda di dalam menceritakan kisah berdasarkan pengalaman terdahulu dan sesuai dengan kebutuhan pihak pewawancara disaat sistem wawancara beasiswa. Agar anda lancar di dalam menaklukkan sistem wawancara beasiswa, persiapkan dengan baik dan menyimak tips-tips berikut:
Cari memahami pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul di dalam wawancara beasiswa
Seleksi dan eliminasi lantas temukan pertanyaan yang mampu dijawab dengan mengfungsikan metode STAR
Pilih pengalaman atau aktivitas yang anda mampu rencanakan cocok pertanyaannya. Misalnya anda memperoleh pertanyaan seputar pencapaian dan penghargaan yang anda raih maka anda mampu menentukan satu peristiwa pencapaian yang paling berkesan.
Mulai untuk menjawab pertanyaan dengan S (Situation). Ceritakan khususnya dahulu keadaan yang dihadapi perihal dengan keadaan pertanyaan yang ditanyakan dan pengalaman yang anda bagikan kepada pewawancara.
Uraikan tugas apa yang mampu anda Mengerjakan di dalam hadapi keadaan selanjutnya (Task).
Jabarkan langkah-langkah yang anda ambil untuk mengatasi keadaan tadi (Action)
Ceritakan hasil atau output yang dicapai berasal dari langkah-langkah yang anda ambil (Result)
Metode ini mampu menopang anda di dalam mengemas jawaban yang lugas, fokus, dan terstruktur sehingga memudahkan pewawancara di dalam memahami jawaban yang diberikan kandidat saat wawancara.
Baca Juga: Dedikasi bagi Negeri, UMN Sediakan Beasiswa S1 Full Hingga Lulus
Contoh Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Beasiswa dengan Metode STAR
Sebagai gambaran, kali ini kami akan memberikan misal pertanyaan dan jawaban wawancara dengan mengfungsikan metode STAR. Ingat, tidak semua pertanyaan wawancara beasiswa ini dijawab mengfungsikan metode STAR ya. Terkadang tersedia pertanyaan tertentu yang kudu anda jawab dengan formula ini. Misalnya pertanyaan yang perihal dengan jangka panjang kandidat seperti obyek studi, pencapaian yang mereka raih, bagaimana mengatasi tantangan akademik, bagaimana membagi saat antara studi dengan aktivitas organisasi, dan lain-lain. Yuk, kami intip contohnya!
Pertanyaan: “Apakah anda dulu mengalami tantangan akademis di masa studi anda sebelumnya? Jika pernah, bagaimana langkah anda mengatasinya?”
Jawaban:
S = (Situation) “Baik menerima kasih atas pertanyaannya. Sejujurnya saya dulu mengalami tantangan akademis disaat berada di semester dua (S1). Saya menyita mata kuliah yang mampu dibilang cukup susah di dalam program studi yang saya ambil. Saya terasa ada masalah untuk memahami materi kuliah di setiap chapternya. Saya mengupayakan untuk mengatur diri dan mencoba untuk mencerna materi yang diajarkan dosen sepanjang di kelas”
T = (Task) “Sebagai mahasiswa, saya kudu mampu mencari langkah bagaimana mengatasi ada masalah tersebut, karena jikalau tidak saya tentu saja akan kewalahan di dalam mempelajarinya. Saya bertanggung jawab untuk memelihara sehingga nilai saya selamanya naik grafiknya dan tidak memengaruhi turunnya indeks prestasi saya ke semester-semester berikutnya”
A = (Action) “Kendati saya memahami bahwa mata kuliah ini sulit, saya coba untuk merangkum semua materi yang diberikan oleh dosen pengampu. Kemudian saya terhitung meminta bantuan kepada rekan sekelas untuk menjelaskan konsep-konsep yang susah dipahami. Saya terhitung berhimpun ke di dalam kelompok studi untuk saling menopang dan berbagi pemahaman.”
R = (Result) “Melalui tindakan tersebut, saya sukses meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah, lebih mudah untuk selesaikan tugas, dan mengerjakan ujian.
Pada akhirnya, saya memperoleh nilai yang memuaskan dan sukses mengatasi tantangan akademis tersebut.
Pengalaman ini terhitung mengajarkan saya pentingnya selamanya belajar, kerjasama, saling berkolaborasi dengan rekan sekelas yang memahami rancangan dan inisiatif untuk beralih di dalam hadapi ada masalah akademis.”
Sekarang anda tidak bingung-bingung ulang gimana langkah menjawab pertanyaan di dalam wawancara beasiswa.
Melalui metode STAR, anda mampu menjawab pertanyaan secara terstruktur dan sistematis cocok dengan keadaan yang tengah anda hadapi. Jangan lupa anda terapkan cara-cara di atas ya sehingga anda mampu raih beasiswa sebagai modal untuk melanjutkan studi. Semoga bermanfaat!